Desinta

Latest Posts

Judul.         : Mawar Surga
Penulis.       :Dzakeeya Nist / Azri Zakkiyah
Penerbit.      :Matapena Jogja
Thn terbit.    :2008
Jumlah halaman :264

Novel ini adalah jenis novel islami anak muda. Dalam novel ini berjudul "el wardah" el wardah berarti "rose". El wardah adalah judul asli dari mawar surga.
Mawar surga bercerita tentang rufaidah sehari-hari. Sombong, kekanak-kanakan, cerdas, dan gadis berbakat. Tentang pertemuannya dengan orang penting dalam hidupnya. Guru misterius barunya yang selalu peduli padanya dalam setiap aktivitasnya. Gurunya yang selalu menyarankan untuk memiliki perubahan dari kepribadiannya yang sombong dan kekanak-kanakan.
Guru rufaidah adalah penulis dari el wardah. Namanya habiburahman fajrie seperti idolanya habiburhaman el erazy. El wardah memberitahu tentang masalahnya. Ada kisah cinta dan perjuangan untuk menemukan kepercayaan. Tentang yang lain "rufaidah".
Untuk rufaidah habub masih menjadi misteri. Guru baru yang tiba-tiba datang menggantikan pak hisbullah yang meninggal karena kecelakaan. Dia berbeda dengan gurunya yang lain. Tapi untuk pak habib, rufaidah nama yg begitu dekat dengan dirinya. Dekat seperti mawar kecil dihatinya. 
Rufaidah bertemu dengan zahir, zahir adalah teman istri pak habib ibu sasmitha yg dulu juga pernah ditaksirnya. Rufaidah melupakan pak habib dan sekarang bersama dengan zahir walaupun umurnya 27th lebih muda dari rufaidah.
Kekurangan dari novel ini adalah cerita yang berjalan tidak kedepan juga tidak kebelakang. Awal ceritanya pertemuan antara pak habib dan rufaidah, setelah itu masa lalu pak habib, kehidupannya, istrinya. Masa lalu zahir dan istri pak habib. Kembali ke sekolah dengan rufaidah, kembali lagi menceritakan masa lalu ketika kuliah dan awal menikah. Jadi jika tidak dibaca berulang-ulang akan susah dimengerti meskipun si penulis pada saat itu masih duduk dikelas 3 SMU. Ceritanya mudah dicerna tetapi alurnya cukup membingungkan.

Desinta Ika Rezalina
Semester II Prodi S1 kep
Stikes Icsada Bojonegoro

Judul.      :Santri Semelekete
Penulis.    :Ma’rifatun Baroroh
Penerbit.   :Matapena
Tahun.      :2012
Jumlah Hal. :206

Novel remaja ini mengisahkan tentang seorang santri Enjoy, alias Endang Jumilah. Seorang cewek bandung,sok tajir, sok gaul, sok jagoan pula, walau sebenarnya merasa lemah. Sebel dan enggak level pacaran sama santri. Levelnya sama cowok gaul. Anggota G@sinx di SMA-nya. Geng yang doyan ngerjain guru dan ngusilin anak-anak yang keliatan rada alim, culun, atau bego banget.
Apa jadinya kalau cewek seperti Endang Jamilah jadi seorang santri? Cewek anggota geng G@sinx di SMA-nya yang suka ngerjain guru dan ngusilin anak-anak yang kelihatan rada alim, culun, atau bego. Atau kalau enggak ngumpul-ngumpul bikin acara sambil ngerumpi dan menggosip.

Enjoy bersenandung pilu, “Betapa malang nasibku…” ketika pertama kali memasuki pintu gerbang pesantren. Setelah melihat teman-temannya yang sekarang adalah gadis-gadis berjilbab, berpakaian kolot gedombrohan. Ada yang pakai daster kayak orang hamil, ada yang pakai sarung kedodoran. Jiwanya meronta-ronta, memberontak ingin lepas. Tapi, ia merasa belum mampu untuk keliaran hidup sendiri mencari duit.

Pada saat sampai dipondok pesantren di daerah Yogyakarta Enjoy ambruk pingsan usai membaca qonun pondok pesantren yang berbaris-baris itu. Barisan peraturan sekolah aja nggak sepanjang itu.
ketika Enjoy dapat kamar baru, ia kaget dan heran. Kok beda banget sama peraturan yang di kantor pondok itu. Enjoy hampir nggak percaya melihat bermacam-macam poster menempel di dinding. Ada gambar Spiderman, Batman, Sakhrukh Khan, Micky Mouse, Avril Lavigne, Iwan Fals, dan Harry Poter. Apalagi di pojokan ada yang lagi asyik manggut-manggut dan geleng-geleng kepala mengikuti irama musik dengan walkman. Sementara mbak Desi sang kepala suku malah lagi asyik mbaca novel Fredy S.
Enjoy merasa sangat beruntung menjadi anggota kamar yang “gue banget” itu. Ternyata pesantren tidak seseram yang ia bayangkan.
Tapi, tetep saja Enjoy bermasalah dengan tugas rutin nyuci baju, ngantri mandi, dan Piket nyuci piring punya anak sekamar. Dan bisa dipastikan untuk tugas yang terakhir ini, harus ada piring yang dikorbankan alias pecah. Enjoy tetep juga dipakai kalah-kalahan sama kakak seniornya.
Enjoy selalu enggak bisa tidur malam gara-gara harus berdesak-desakkan, apalagi di deket Vita yang belum mandi sore. Sementara di samping kirinya si Fera lagi garuk-garuk kepala sambil didis (nyari telur kutu). Meloroti rambutnya helai demi helai mencari telur kutu dengan penuh kenikmatan. Sesekali terdengar bunyi “kletik!” Belum lagi bunyi “Tiuut. Bess!” yang ikutan menambah pengap suasana.

Enjoy samgat susah memendam bakat masa lalunya. Dari suka belanja habis-habisan, diam-diam keluar buat dugem, sampai naksir sama ustadznya sendiri. Ia juga masih berbakat buat ngelabrak cowok-cowok yang coba main-main dengannya.
Dan pada ending novel ini Enjoy akhirnya bisa menikmati tinggal dipesantren itu.

Kelebihan novel ini kita bisa dibuat heran anak remaja anak baru masuk SMA dengan pergaulan yg bisa dibilang bebas, padahal hidup dilingkungan pesantren. Ceritanyapun sangat mudan dipahami dan tidak berbelit-belit.

Kekurangan novel ini adalah banyak menggunakan kata-kata gaul, serta agak kasar. Dan cerita seks juga diceritakan dengan jelas membuat banyak sisi negatif tentang kehidupan dipondok pesantren.

Desinta Ika Rezalina
Semester II Prodi S1 Keperawatan
Stikes ICSADA Bojonegoro

Judul                  : Night  “kesaksian tentang holocaust”
Author               : Elie Wiesel
Penerbit             : Penerbit Erlangga
Tahun Terbit       : 2007
Jumlah Halaman : 208 hal
      Eliiezer adalah seorang anak yahudi berumur lima belas tahun yang tinggal di sebuah kota kecil Sighet, Transylvania. Suatu ketika, tentara Gestapo jerman menyapu bersih daerahnya dan membawa semua warga yahudi ke sebuah Ghetto, tempat tinggal sementara yang dibuat untuk menampung warga yahudi sebelum di pindahkan ke kamp konsentrasi milik nazi di Auschwictz.         
      Beberapa orang tersebut dibagi dalam kelompok yang berbeda untuk mendapat giliran kapan akan dibawa ke Auschwits, tempat dimana seluruh orang yahudi dipekerjakan secara paksa dan diperlakukan semena-mena oleh tentara SS (Schutzstaffel)−sebuah divisi elit nazi yang bertugas sebagai pengawal peribadi hitler sekaligus unit pengamanan khusus jerman−dan pemimpin kamp yang disebut Kapo. Elliezer beserta keluarganya mendapat giliran di hari terakhir.          
      Di sana, bayi-bayi dengan remehnya dibakar di sebuah krematorium. Tempat pembakaran untuk para pekerja yang sudah tak berguna lagi. Seblum ditentukan di bagian mana mereka harus tinggal dan mengabdi, perempuan dan laki-laki di pisah kedalam kelompok yang berbeda. Di sanalah perpisahan Ellie dengan ibu dan adik perempuannya terjadi. Mereka berpisah untuk selamanya. Ia dan ayahnya masuk dalam kamp yang sama dan menjadi pekerja rendahan dengan pakaian seadanya dan makanan alakadarnya. Mereka berhasil melakukan seleksi berkali-kali sehingga dapat terus bekerja, karena yang fisiknya lemah dan tak lolos seleksi akan mendapati nasibnya sama seperti bayi-bayi yang dibakar di dalam krematorium.        
      Suatu ketika, tentara Rusia berhasil menduduki daerah dekat Auschwitz dan hal tersebut membuat jerman berencana memindahkan para pekerja yahudi ke Buchenwald. Lagi-lagi terjadi seleksi dan lagi lagi pembantaian. Mereka yang lolos diharuskan untuk berlari sepanjang puluhan kilometer menuju Gelwitz, ditengah jalan banyak yang tumbang dan ditembak mati tentara SS. Dan ketika sampai, mereka lalu diangkut menggunakan kereta yang satu gerbongnya bisa berisi seratus orang. Walaupun jumlah mereka sudah jauh berkurang setengahnya. Di dalam kereta, yang mendadak mati pun dibuang dengan liar bak sampah ke luar gerbong dan membiarkannya mati di hamparan salju. Ada juga mereka atau bahkan ayah dan anak yang saling bunuh demi mendapatkan sepotong roti.         
      Sesampainya di Buchenwald yang merupakan tujuan terakhir. Ayah Ellie justru harus menemui ajalnya di sini. Sehinggal Ellie menjadi satu-satunya anggota keluarga yang hidup hingga sekarang.      
      Buku ini ditulis secara lugas dan singkat. Memang banyak novel true story bertema sejarah yang sangat mengesampingkan gaya bertutur narasi seperti ini.  Dan tak masalah memang. Buku ini terkesan terlalu datar untuk sebuah kejadian setragis itu. Jelas saja sih, yang satu dituliskan dengan gaya ala reportase dan yang satu ditulis dengan gaya buku catatan pribadi.
Terlebih novel ini tak terlalu tebal, hanya terdiri dari 175 halaman dengan ukuran kertas kecil dan paragraf-paragraf pendek yang tak membosankan.

Desinta Ika Rezalina
Semester II prodi S1 Keperawatan
Stikes Icsada Bojonegoro

    
 Puskesmas sebagai salah satu instansi pemerintah yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga pelayanan yang diberikan mampu memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat serta mampu memberikan kepuasan.
      Terlihat di bagian rekam medis atau loket tempat pendaftaran berobat terdapat pasien yang sedang mengantri, karena puskesmas tersebut poned jadi pelayanan untuk UGD dibuka 24jam.
Mungkin karena waktu sudah menjelang sore jadi pelayanan tidak semaksimal ketika jam kerja di pagi hari, terlihat pasien sudah cukup lama menunggu dan masih belum ditangani oleh tenaga kesehatan yang ada. Saya fikir karena terbatasnya perawat jaga, namun saya lihat terdapat perawat yang sedang santai ngobrol, akan tetapi saya juga berfikir mungkin perawat tersebut tidak bertugas jaga di UGD, tetapi di ruang rawat inap.
      Saya melihat wajah keluarga pasien yang mengantar gelisah jalan mondar mandir dan sempat menanyakan pada petugas loket pendaftaran mengapa lama sekali tidak juga dimasukkan keruangan untuk diperiksa? Awalnya perawat yang ada diloket menjawab dengan sopan akan tetapi lama-lama menjawab dengan nada yang agak keras serta wajah yang sebal.
      Tiap instansi kesehatan pastilah memiliki SOP, akan tetapi terkadang untuk melayani SOP tidak dibutuhkan. Pelayanan kesehata adalah pelayanan kunjungan yang dekat dengan desa-desa setelah polindes, pustu atau ponkesdes, saya berharap agar petugas kesehatan mengurangi sikap ketusnya terhadap pasien, apapun yang dirasakan dalam hati, apapun masalah yang mungkin dihadapi nantilah dulu lah yang pertama melayani pasien dengan sepenuh hati meskipun pasien juga terkadang rewel, crewet dll.


Judul                :Arvayuna
Penulis             :RiannaWati
Penerbit           :MasmediaBuanaPustaka
tahun terbit      :2009
Tebal                : 200 halaman


Novel yang memaparkan ketabahan lelaki yang beristeri tiga. Isteri yang ketiga-tiganya memiliki keterbatasan fisik.

Ardi seorang lelaki luar biasa yang menghalalkan dirinya untuk dua orang gadis cacat. Ayu seorang tuna rungu dan Dina seorang yang lumpuh. Kehidupanya dengan dua orang gadis cacat tersebut didasari pada iman dan kecintaanya pada Allah dan Rasulullah saw. Cerita ini semakin dramatis saat Ardi bingung ketika ia dihadapkan dengan permintaan kedua istrinya agar Ardi menikah lagi! Pilihan yang sama jatuh pada seorang wanita cacat juga, Eva, seorang gadis buta yang sebatang kara.
Namun, perlahan-lahan ada getaran–getaran cinta yang mendatangi Ardi. Cinta yang hanya dipersembahkan untuk Sang Kekasih, Allah swt dan Rasulullah saw. Kisah Rasulullah saw yang menikahi istri–istrinya yang hampir semuanya janda, membangun kalbu Ardi untuk menerima Eva sebagai istri ketiganya.
Semua berjalan baik, Ardi berlaku adil dan ketiga istrinya menempatkan diri seolah istri–istri Rasulullah. Hingga suatu hari di antara mereka bertiga terbesit cemburu sampai memuncak menjadi cemburu hebat. Ketiga istri Ardi merasa iri dengan yang lain dan menyalahkan kekurangan masing-masing. Masalah-masalah kompleks muncul pada bagian ini, dimana Ardi dihadapkan banyak pilihan yang harus dipikirkan, agar tidak tersesat dan salah langkah.
Ardi bertambah gusar dengan kecemburuan istri-istrinya satu sama lain. Selain itu, yang mengisi benaknya kali ini apakah ia harus menikah lagi? Beberapa kali ia melihat gadis dengan fisik sempurna, lalu terbesit dalam hatinya untuk menikah lagi. Seringkali ia melihat istri-istrinya kewalahan mengurus rumah, anak bahkan diri mereka sendiri. Bertambah gusarlah hati Ardi. Ia ingin menikah lagi! Dengan seorang yang sempurna. Komplekslah masalah yang ada dalam novel ini. Perjalanan seorang yang ingin mencontoh pribadi Rasululullah mendapat cobaan.
Istri-istri Ardi dalam puncak permusuhan karena rasa iri. Sementara itu seorang gadis bernama Rissa terus-menerus datang ke kantor Ardi. Gadis yang sempurna seperti Rissa, selalu membuat Ardi mempunyai pikiran untuk menikah lagi, dengan seorang gadis sempurna. Sahabat sekaligus teman satu kantor Ardi, satu per satu memandang Ardi ialah seorang yang hanya memikirkan urusan bawah perut saja. Mereka memandang Ardi rendah karena sudah tiga kali menikah dan memikirkan pernikahan yang ke empat. Rekan-rekan kerja Ardi takut apabila masyarakat mencap jelek perusahan penerbitan buku islamis mereka, gara-gara konsumen beranggapan bahwa seorang pimpinan redaksi islamis berpoligami sampai empat kali.
Di sela-sela keindahan buku ini, masih terdapat beberapa kekeliruan dalam kata-kata seperti penggunaan kata urine yang tidak dimiringkan. Serta beberapa bahasa gaul. Selain itu terkadang penulis menggunakan bahasa gaul dan bahasa formal untuk satu orang yang sama, sehingga dalam penggambaran tokoh orang tersebut kurang pas.

Desinta ika rezalina
semester II prodi S1 keperawatan
Stikes Icsada Bojonegoro





Judul Novel            : Pelabuhan Terakhir

Pengarang               : Roidah

Tebal Buku             : 159 hal

Penerbit                  : Erlangga, Jakarta

Tahun Terbit           : 2012

Zahra yang tidak dekat dengan sang ayah dan tak begitu mengenal Tuhannya, membuat dia dilema dalam masalah percintaan dan pekerjaan. Dalam novel Pelabuhan Terakhir ini diceritakan bahwa dalam hidup manusia tak akan pernah bisa menghindari takdirnya. Kenyataan ini yang membuat tokoh utama novel ini menyadari akan garis lurus yang tegak antara kekecewaan Zahra pada manusia lain dengan kebutuhannya akan Tuhan. Lalu tanpa diinginkannya, beberapa orang pun berhasil masuk ke dalam kehidupannya dan keluarganya, sehingga mengurai makna tentang apa yang dibutuhkan dari wanita terhadap pria dan begitu juga sebaliknya. Sehingga tokoh utama novel ini memilih diantara tiga pilihan lelaki yang membuat dia begitu bingung dan bimbang.

Novel Pelabuhan Terakhir karya Roidah ini berkisah tentang Zahra. Zahra adalah seorang wanita mandiri dan berkarier sukses, namun selalu gagal dalam masalah percintaan. Zahra hanya dua kali berpacaran seumur hidupnya. Putus dengan Aldo, teman se-SMA hanya karena pertentangan sifat, tapi putus dengan Alvon, teman sejurusan di kampus, karena dia mengkhianati Zahra yang berpacaran dengan wanita lain di belakangnya. Kasus tentang penindasan terhadap wanita yang sering ia tangani turut membuatnya enggan menikah dan cenderung membenci kaum pria. Pemikiran seperti itu tidak ada hubungannya dengan masa lalu, tapi pemikirannya lebih terbentuk karena kisah nyata dari beberapa perempuan yang disakiti lelaki, hingga ia berkesimpulan lelaki memiliki berjejer sifat negatif yang sangat tidak bisa di toleransinya.

Zahra yang terlahir sebagai anak tunggal dalam keluarga malah membuat dirinya semakin tertekan. Akhirnya, ia pun dijodohkan oleh sang ayah dengan seorang pria. Sang ayah yang sudah ingin menimang cucu, dan khawatir dengan usia anaknya tersebut, akhirnya memilihkan jodoh untuknya. Nama Poernomo alias Ipung pun mencuat ke permukaan. Sudah hampir dua minggu nama Ipung dikenalkan sang ayah, ditambah pula tingkat jenuh yang mulai datang dari pekerjaannya sekarang semakin membuat pikirannya kian kacau. Sudah beberapa bulan belakangan Zahra mulai merasa tak betah dengan tugasnya di kantor.Rasa muak terhadap penderitaan kaum perempuan, di mana Zahra dan lembaganya tidak bisa berbuat lebih banyak bagi mereka, sehingga membuat Zahra ingin hengkang saja. Zahra memutuskan mulai melirik dunia kerja baru. Ia mendapat tawaran pekerjaan, masih urusan sosial. Ia diajak bergabung di pendampingan Suku Kubu, Jambi.

Kisah percintaan Zahra pun semakin berwarna ketika dia bekerja di Jambi. Setelah nama Ipung dikenalkan sang ayah, kini muncul nama Sultan, lelaki gagah dan bertanggung jawab yang mampu membuatnya kembali ingat kepada Tuhan dan agama. Sudah lama ia tak pernah ingat kewajibannya sebagai seorang muslim. Waktu kecil ia telah dididik mengerjakan shalat oleh ibu, namun beranjak remaja shalatnya kian bolong, hingga menghilang sama sekali, apalagi sejak ditimpa masalah cinta. Ada juga Laman Senjo, anak sang kepala suku yang lugu dan polos. Dua lelaki ini pun berhasil menumbuhkan kembali citra positif laki-laki di mata Zahra dan mampu menggugah kembali nurani perempuannya. Sementara ketika sang ibu terbaring sakit, Ipung pun tak segan memperlihatkan kepedulian dan perhatian kepada ibunya. Kejadian itu pun semakin membuat hati Zahra bimbang.

Diantara tiga pilihan, karena merasa bersalah kepada ibunya Zahra pun harus mengambil keputusan untuk segera menikah. Ipung yang baru bertemu dengannya di rumah sakit, kian lama membuat Zahra salut dengan sifat Ipung yang peduli dan perhatian kepada keluarganya. Sultan yang telah mengingatkannya kepada Tuhan dan agama pun membuatnya mulai merasakan sesuatu terhadap Sultan dan Laman Senjo, anak sang kepala suku yang lugu dan polos yang pernah dekat dengannya. Di antara tiga pilihan laki-laki ini membuat hati Zahra bimbang. Zahra berpikir kalau ia menikah dengan Laman Senjo apa kata ibunya nanti, karena latar belakangnya yang hidup di Suku Kubu, Jambi dan Zahra pun tidak bisa menerima latar belakang Laman Senjo yang hidup di sana. Lalu ia beranikan diri untuk menyatakan rasa cintanya kepada Sultan. Zahra akan memilih salah satu dari mereka dan menikah dengan pilihannya tersebut.

Kekurangan Novel ini adalah, terlalu banyak kosa kata yang sulit untuk dimengerti bagi para pembaca. Jika pembaca tidak peka, maka pembaca tidak akan mengerti alur cerita di dalam novel tersebut.

Desinta Ika Rezalina
semester II prodi S1 Keperawatan
Stikes Icsada Bojonegoro



Judul Buku      : Cinta Bertabur di Langit Mekkah.
Penulis             : Roidah.
Penerbit           : Erlangga.
Tahun Terbit    : 2009.

    Novel ini diawali dengan pertemuan Radha dan Yusuf di Madinah. Kedua orang tua rada ingin Yusuf dan Radha menjadi suami istri. Meski begitu Radha masih belum yakin bahwa Yusuf akan menjadi suaminya kelak. Tetapi lama kelamaan dengan proses yang indah telah dilalui mereka akhirnya dipersatukan.
Novel ini tidak hanya menampilkan kisah romansa percintaan saja, nemun nuansa islam yang mendalam juga dituangkan dalam novel ini.
    Hal yang menarik dari novel ini adalah tempat kejadian ditempat yang mulia yaitu Madinah, Mekkag dan Mina. Kita akan di bawa kesuasana yang sangat islami dengan tingkat religi yang sangat tinggi. Cerita dari novel ini yaitu Radha adalah seorang gadis yang sedang mengalami konflik batin yang mendalam karena perasaan cintanya kepada Osman selama 14 tahun tidak terbalas. Radha berharap dengan kepergiannya ketanah suci dia dapat melupakan Osman.
    Ketika Radha berada di Madinah, Radha bertemu dengan seorang lelaki yang seiring waktu membantunya dikala Radha kesusahan yang bernama Yusuf. Dia seorang pengusaha sukses asal Jakarta yang telah jatuh banmgkrut. Berkat usaha keras dari Yusuf saat ini Yusuf telah kembali menjadi pengusaha sukses. Radha mengakui bahwa hatinya menyukai Yusuf. Kedua orang tua Radhapun terkesan dengan sikap Yusuf yang selalu menolong rombongan haji asal Indonesia yang kesusahan.
    Ketika di tanah suci pula Radha bertemu kembali dengan Rudi kawan SMA yang dulu pernah menyatakan cinta pada Radha. Sampai saat ini Rudi masih juga menyimpan rasa cinta pada Radha. Bahkan sering bertemu di Mekkah, Rudi kembali menyatakan conta dan mengajak Radha menikah. Walaupun Rada terpesona dengan sosok Rudi sekarang karena rudi terlihat lebih islami, Rada menolak Rudi dengan halus. Rada berdoa semoga Rudi bias menerima jawaban dengan ikhlas dan mendapatkan sosok pengganti Radha yang lebih cocok untuk Rudi.
    Setelah itu muncul sosok Hendar yang selalu mengejar Radha di kampong halaman. Radha tidak menyukai Hendar karena sosok Hendar yang keras kepala, egois, dan beberapa sifat minus lainnya. Puncak konflik dari novel ini adalah ketika Radha akhirrnya dilamar oleh Yusuf, sementara itu Radha dihubungi oleh Osman juga akhirnya mau melamar Radha. Dipinang dua orang yang teramat dikagumi dan dicintainya, berarti akan melukai salah satunya. Menabur duka yang teroreh selama dalam hidup pihak yang tersakiti. Dengan hati yang sudah tidak tahan lagi dan kecamuk pikiran Radha mengangkat telepon dari Osman dan meminta maaf dengan berat hati harus menolak lamaran dari Osman. Radha sudah meyakini Yusuf lah yang sekarang ini bias mencuri hati Radha dan sudah melewati proses lamaran di Mekkah dengan taburan cinta jemaah haji dan gemintang langit Mekkah yang menjadi saksi lamaran Yusuf.
    Romansa cinta islami yang dituangkan menjadi komponen cerita yang menarik dan asyik untuk dibaca. Namun konflik yang detail dan tajam dibahas serta konflik batinnya membuat novel ini sedikit kurang.



Desinta Ika Rezalina.
Semester II prodi S1 kep.
Stikes ICSADA Bojonegoro