Latest Posts

Resensi Buku "Santri Semelekete"

By 04.48


Judul.      :Santri Semelekete
Penulis.    :Ma’rifatun Baroroh
Penerbit.   :Matapena
Tahun.      :2012
Jumlah Hal. :206

Novel remaja ini mengisahkan tentang seorang santri Enjoy, alias Endang Jumilah. Seorang cewek bandung,sok tajir, sok gaul, sok jagoan pula, walau sebenarnya merasa lemah. Sebel dan enggak level pacaran sama santri. Levelnya sama cowok gaul. Anggota G@sinx di SMA-nya. Geng yang doyan ngerjain guru dan ngusilin anak-anak yang keliatan rada alim, culun, atau bego banget.
Apa jadinya kalau cewek seperti Endang Jamilah jadi seorang santri? Cewek anggota geng G@sinx di SMA-nya yang suka ngerjain guru dan ngusilin anak-anak yang kelihatan rada alim, culun, atau bego. Atau kalau enggak ngumpul-ngumpul bikin acara sambil ngerumpi dan menggosip.

Enjoy bersenandung pilu, “Betapa malang nasibku…” ketika pertama kali memasuki pintu gerbang pesantren. Setelah melihat teman-temannya yang sekarang adalah gadis-gadis berjilbab, berpakaian kolot gedombrohan. Ada yang pakai daster kayak orang hamil, ada yang pakai sarung kedodoran. Jiwanya meronta-ronta, memberontak ingin lepas. Tapi, ia merasa belum mampu untuk keliaran hidup sendiri mencari duit.

Pada saat sampai dipondok pesantren di daerah Yogyakarta Enjoy ambruk pingsan usai membaca qonun pondok pesantren yang berbaris-baris itu. Barisan peraturan sekolah aja nggak sepanjang itu.
ketika Enjoy dapat kamar baru, ia kaget dan heran. Kok beda banget sama peraturan yang di kantor pondok itu. Enjoy hampir nggak percaya melihat bermacam-macam poster menempel di dinding. Ada gambar Spiderman, Batman, Sakhrukh Khan, Micky Mouse, Avril Lavigne, Iwan Fals, dan Harry Poter. Apalagi di pojokan ada yang lagi asyik manggut-manggut dan geleng-geleng kepala mengikuti irama musik dengan walkman. Sementara mbak Desi sang kepala suku malah lagi asyik mbaca novel Fredy S.
Enjoy merasa sangat beruntung menjadi anggota kamar yang “gue banget” itu. Ternyata pesantren tidak seseram yang ia bayangkan.
Tapi, tetep saja Enjoy bermasalah dengan tugas rutin nyuci baju, ngantri mandi, dan Piket nyuci piring punya anak sekamar. Dan bisa dipastikan untuk tugas yang terakhir ini, harus ada piring yang dikorbankan alias pecah. Enjoy tetep juga dipakai kalah-kalahan sama kakak seniornya.
Enjoy selalu enggak bisa tidur malam gara-gara harus berdesak-desakkan, apalagi di deket Vita yang belum mandi sore. Sementara di samping kirinya si Fera lagi garuk-garuk kepala sambil didis (nyari telur kutu). Meloroti rambutnya helai demi helai mencari telur kutu dengan penuh kenikmatan. Sesekali terdengar bunyi “kletik!” Belum lagi bunyi “Tiuut. Bess!” yang ikutan menambah pengap suasana.

Enjoy samgat susah memendam bakat masa lalunya. Dari suka belanja habis-habisan, diam-diam keluar buat dugem, sampai naksir sama ustadznya sendiri. Ia juga masih berbakat buat ngelabrak cowok-cowok yang coba main-main dengannya.
Dan pada ending novel ini Enjoy akhirnya bisa menikmati tinggal dipesantren itu.

Kelebihan novel ini kita bisa dibuat heran anak remaja anak baru masuk SMA dengan pergaulan yg bisa dibilang bebas, padahal hidup dilingkungan pesantren. Ceritanyapun sangat mudan dipahami dan tidak berbelit-belit.

Kekurangan novel ini adalah banyak menggunakan kata-kata gaul, serta agak kasar. Dan cerita seks juga diceritakan dengan jelas membuat banyak sisi negatif tentang kehidupan dipondok pesantren.

Desinta Ika Rezalina
Semester II Prodi S1 Keperawatan
Stikes ICSADA Bojonegoro

You Might Also Like

0 komentar