Latest Posts

Resensi Buku "NIGHT"

By 04.41


Judul                  : Night  “kesaksian tentang holocaust”
Author               : Elie Wiesel
Penerbit             : Penerbit Erlangga
Tahun Terbit       : 2007
Jumlah Halaman : 208 hal
      Eliiezer adalah seorang anak yahudi berumur lima belas tahun yang tinggal di sebuah kota kecil Sighet, Transylvania. Suatu ketika, tentara Gestapo jerman menyapu bersih daerahnya dan membawa semua warga yahudi ke sebuah Ghetto, tempat tinggal sementara yang dibuat untuk menampung warga yahudi sebelum di pindahkan ke kamp konsentrasi milik nazi di Auschwictz.         
      Beberapa orang tersebut dibagi dalam kelompok yang berbeda untuk mendapat giliran kapan akan dibawa ke Auschwits, tempat dimana seluruh orang yahudi dipekerjakan secara paksa dan diperlakukan semena-mena oleh tentara SS (Schutzstaffel)−sebuah divisi elit nazi yang bertugas sebagai pengawal peribadi hitler sekaligus unit pengamanan khusus jerman−dan pemimpin kamp yang disebut Kapo. Elliezer beserta keluarganya mendapat giliran di hari terakhir.          
      Di sana, bayi-bayi dengan remehnya dibakar di sebuah krematorium. Tempat pembakaran untuk para pekerja yang sudah tak berguna lagi. Seblum ditentukan di bagian mana mereka harus tinggal dan mengabdi, perempuan dan laki-laki di pisah kedalam kelompok yang berbeda. Di sanalah perpisahan Ellie dengan ibu dan adik perempuannya terjadi. Mereka berpisah untuk selamanya. Ia dan ayahnya masuk dalam kamp yang sama dan menjadi pekerja rendahan dengan pakaian seadanya dan makanan alakadarnya. Mereka berhasil melakukan seleksi berkali-kali sehingga dapat terus bekerja, karena yang fisiknya lemah dan tak lolos seleksi akan mendapati nasibnya sama seperti bayi-bayi yang dibakar di dalam krematorium.        
      Suatu ketika, tentara Rusia berhasil menduduki daerah dekat Auschwitz dan hal tersebut membuat jerman berencana memindahkan para pekerja yahudi ke Buchenwald. Lagi-lagi terjadi seleksi dan lagi lagi pembantaian. Mereka yang lolos diharuskan untuk berlari sepanjang puluhan kilometer menuju Gelwitz, ditengah jalan banyak yang tumbang dan ditembak mati tentara SS. Dan ketika sampai, mereka lalu diangkut menggunakan kereta yang satu gerbongnya bisa berisi seratus orang. Walaupun jumlah mereka sudah jauh berkurang setengahnya. Di dalam kereta, yang mendadak mati pun dibuang dengan liar bak sampah ke luar gerbong dan membiarkannya mati di hamparan salju. Ada juga mereka atau bahkan ayah dan anak yang saling bunuh demi mendapatkan sepotong roti.         
      Sesampainya di Buchenwald yang merupakan tujuan terakhir. Ayah Ellie justru harus menemui ajalnya di sini. Sehinggal Ellie menjadi satu-satunya anggota keluarga yang hidup hingga sekarang.      
      Buku ini ditulis secara lugas dan singkat. Memang banyak novel true story bertema sejarah yang sangat mengesampingkan gaya bertutur narasi seperti ini.  Dan tak masalah memang. Buku ini terkesan terlalu datar untuk sebuah kejadian setragis itu. Jelas saja sih, yang satu dituliskan dengan gaya ala reportase dan yang satu ditulis dengan gaya buku catatan pribadi.
Terlebih novel ini tak terlalu tebal, hanya terdiri dari 175 halaman dengan ukuran kertas kecil dan paragraf-paragraf pendek yang tak membosankan.

Desinta Ika Rezalina
Semester II prodi S1 Keperawatan
Stikes Icsada Bojonegoro

You Might Also Like

0 komentar