Latest Posts

Kunjungan Tenaga Kesehatan

By 20.28


     Sore itu setalah desa diguyur hujan perjanan kami juga diiringi rintikan hujan, seru memang disela-sela sibuknya kuliah dari pagi sampai sore dan dilanjut dengan latihan teater untuk persiapan inagurasi bagi mahasiswa baru, tetapi semangat untuk ngerjakan tugas gak boleh luntur.
sperti itulah kegiatan hari ini disela-sela sibuknya kuliah dan latihan kami menyempatkan untuk mengerjakan tugas ini yaitu "kunjungan tenaga kesehatan didesa"
     Pertama, kelompok kami memilih 2 bidan. bidan didaerah temayang dan bidan didaerah dander.
terbilang sukses untuk kunjungan bidan ditemayang, kami disambut dengan ramah dan diizinkan bertanya seputar bagaimana menjadi bidan, perjuanagan, dan pengabdian yang cukup lama.
untuk yang didander mungkin sedikit ruwet karena kami diharuskan mengikuti prosedur dengan baik ketika akan meliput dan mewawancarai, kelompok kami harus laporan dulu dari kepala puskesmas setempat. berhubung waktu kami sangat mempet kami memutuskan untuk pindah tempat bidan lain.
kelompok kami memutuskan untuk berkunjung dipustu didaerah kalitidu tepatny didesa pilangsari. nah saya disini akan bercerita mengenai bidan ini dan bagaimana suka duka menjadi bidan didesa.
      Ny. Mindi, Amd. Keb namanya. ibu mindi sudah mengabdi selama 25tahun didesa ini, beliau dengan pawakan ramping dan kerut diwajah sudah muncul, maklum ibu mindi sebenarnya sudah menikmati masa pensiunnya untuk saat ini, tetapi berhubung belum ada pengganti ibu mindi tetap masih standby didesa ini.
mungkin kalo baru pertama kali bertemu kita bakalan menyangka kalo ibu mindi ini orangnya jahat, tertutup. iya, dulu menurut cerita dari warga memang ibu mindi orangnya cuek kalo kedatangan pasien, tetapi mungkin itu ada alasan tersendiri untuk ibu mindi.
lebih dari 25tahun ibu mindi hidup didesa pilangsari dan mengabdi disini, meningkatkan kesehatan masyarakat, kesehatan dan gizi bayi dan balita. tak mudah memang dahulu sebelum warga percaya akan seorang tenaga kesehatan, warga memilih untuk berobat keorang yang dipercayai dpt menyembuhkan penyakit, begitu pula dengan ibu hamil dan melahirkan mereka lebih percaya tenaga dukun bayi dari pada bidan yang sudah terlatih.
      Ibu mindi saat ini tinggal sendirian dirumah yang bergabung dengan pustu setelah kurang lebih 3th yang lalu sang suami meninggal dunia karena sakit dan ibu mindi tidak mempunyai seorang anak, nah disinilah kita tahu hebatnya seorang wanita, biasanya banyak yang bilang wanita akan rapuh jika tidak ada seorang pria yang mendampingi. iya memang begitu, angat rapu sekali apalagi ditinggal seorang pria yang amat dicintai, tetapi dikerapuhan ini seorang wanita mampu bertekat kembali, semangat dan ketabahan hati ini lah yang membuat ibu mindi tetap menlanjutkan pengabdiannya meskipun saat ini ibu mindi sebenarnya sudah pensiun.
      Kegiatan ibu mindi setiap harinya ketika pagi hari dinas dipuskesmas pungpungan, ketika sore baru melayani pasien yang datang kepustu, dipagi hari juga menerima pasien sebelum ibu mindi berangakat kepuskesmas, ibu mindi juga melayani panggilan pasien untuk datang kerumahnya.
setiap sebulan sekali ibu mindi rutin mnyelengarakan mungkin bisa disebut program balita sehat, diantaranya posyandu dan membuka pos gizi bagi balita yang bekerja sama dengan kader desa.
pengalaman yang sungguh mengesakan bukan, menjadi tenaga kesehatan memang tidak mudah, tetapi jika kita mencintai dunia ini sesulit apapun kita akan tetap enjoy tetap senang menjalaninya karena memang sudah dunianya.
        Seperti itulah sedikit cerita dari ibu mindi, sangat luar biasa sekali menjadi tenaga kesehatan, jadi untuk kita para mahasiswa kesehatan jangan melewatkan sedikitpun masa-masa belajar kita yang nantinya juga akan menjadi tenaga kesehatan.
semangat selalu untuk teman-teman mahasiswa kesehatan, sedikit pengalaman dari kami untuk kunjungan tenaga kesehatan didesa.
PERAWAT SAHABAT KELUARGA, STIKES ICSADA Profesional With Character :)

You Might Also Like

0 komentar